MAKALAH
PERTUMBUHAN EKONOMI dan
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
D
I
S
U
U
N
OLEH :
ANGGUN PRATIWI 7151141003
DENY FAWANDA 7153141006
DESTIUR EVI 7151141009
INDAH ARTIKA 7151141020
MUSMULIYADI 7152141008
Mata Kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA
Jurusan Pendidikan Ekonomi A Reguler
![](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
PRODI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena tanpa limpahan
rahmatnya makalah ini tak mungkin terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah PEREKONOMIAN INDONESIA yang wajib diikuti
oleh mahasiswa semester IV(empat)..
Ada pun
menjadi topik pembahasan dalam makalah ini yaitu mencakup tentang “PERTUMBUHAN EKONOMI dan PERUBAHAN STRUKTUR
EKONOMI” yang bertujuan untuk melengkapi tugas serta nilai.
Dalam
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mohon masukan
dan kritik guna dapat membangun demi sempurnanya
Makalah konsep dasar perencanaan pembelajaran yang kami susun ini, sekian dan
terimakasih.
Medan,
Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................................... ii
BAB
1 :PENDAHUKUAN............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB
II :PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1 Pertumbuhan Ekonomi.................................................................................................. 3
2.1.1
Konsep
dan Cara Penghitungan..................................................................... 3
2.1.2
Sumber-sumber
Pertumbuhan........................................................................ 4
2.1.3
Teori-teori
dan Model-Model Pertumbuhan.................................................. 4
2.1.4
Analisis
Empiris.............................................................................................. 6
2.2 Perubahan Struktur Ekonomi........................................................................................ 7
2.2.1
Beberapa
Teori............................................................................................... 7
2.2.2 Analisis
Empiris................................................................................................ 8
2.3 Beberapa Isu Penting.................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam GBHN, tujuan pembangunan
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk mengukur
kesejahteraan adalah National Income.
![]() |
Awal pembangunan ekonomi suatu Negara
dengan prioritas:
a) Pertumbuhan
ekonomi
b) Distribusi
pendapatan
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi
sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur
diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan
mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output
per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin
tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan
masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita
dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
Di
dalam penulisan ini diperlukan sumber informasi yang luas agar didalam
penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai,
sehingga dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi
pokok pembahasan di dalam penulisan ini
agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran dan ketidak konsistenan di dalam
penulisan. Permasalahan yang timbul dalam “Pertumbuhan Ekonomi Dan Perubahan
Struktur Ekonomi”sangat luas dan beragam. Karena itu, dalam penulisan ini dipilih
beberapa pokok permasalahan yang diidentifikasi, yaitu:
1. Bagaimana
Pertumbuhan Ekonomi?
2. Bagaimana
Perubahan Struktur Ekonomi?
3. Bagaimana
Beberapa Isu Penting?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan dari
Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi
2. Untuk
Mengetahui Perubahan Struktur Ekonomi
3. Untuk
Mengetahui Beberapa Isu Penting
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERTUMBUHAN EKONOMI
2.1.1
Konsep dan
Cara Perhitungan
Pertumbuhan ekonomi
merupakan penambahan GDP, sehingga terjadi peningkatan national income.
![]() |
National income dapat merujuk pada GDP, GNP atau NNP (Net national Product)
GNP = GDP + F, dimana F
= pendapatan neto atas faktor luar negeri
NNP = GNP – D, dimana D
= depresiasi
NP = NNP – Ttl, dimana
Ttl = pajak tidak langsung neto.
GDP = NP + Ttl + D – F
NP = GDP + F – D- Ttl
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga
pendekatan, yaitu:
a.
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan
seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga
konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas
faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
b.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai
seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris,
ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang
dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan
mentah atau barang setengah jadi).
c.
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah
seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku
kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai
ekspor dikurangi impor (X-M).
2.1.2
Sumber-sumber
Pertumbuhan
Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan
pada sisi permintaan agregat (AD) Atau / dan sisi penawaran agregat ( AS).
·
Sisi Permintaan Pertumbuhan
Dari sisi AD, pergeseran kurvanya ke kanan yang
mencerminkan peningkatan permintaan di dalam ekonomi terjadi karena PN. Yang
terdiri dari permintaan masyarakat (konsumen), perusahaan, dan pemerintah,
meningkat,. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sisi AD (penggunaan PDB)
terdiri dari empat komponen: konsumsi rumah tangga.investasi, konsumsi. Sisi AD
di dalam suatu ekonomi bisa digambarkan dalam suatu model ekonomi makro
sederhana sebagai berikut.
Y= C+I+G+X-M
C= Cy+Ca
I=-ir+Ia
G=Ga
X=Xa
M=My+Ma
·
Sisi penawaran Agregat
Faktor produksi dapat ditulis dalam suatu fungsi
sederhana sbb:
Q= f (X1,X2,X3,…….Xn)
Dimana Q mewakili volume output dan,X1,X2,X3……Xn
adalah volume dari faktor* produksi yang digunakan untuk menghasilkan output
tersebut.
2.1.3
Teori-Teori
dan Model-model Pertumbuhan
a.
Teori Klasik
Penjelasan ini juga terdapat teori-teori dan model-model
pertumbuhan perekonomian seperti Teori Klasik, Teori Neo-Keynes, Teori
Neo-Klasik dan Teori Modern. Di dalam teori klasik ada dua aliran pemikiran
mengenai pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari sisi AS/produksi yaitu teori
klasik dan teori modern dan diantara kedua ini, teori neo-keynes dan teori
neo-klasik. Dasar pemikiran teori klasik adalah pembangunan ekonomi yang
dilandasi oleh sistem Liberal, yang manapertumbuhan ekonomi di pacu oleh
semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Beberapa teori klasik terdapat
disini yaitu sebagai berikut:
- Teori Pertumbuhan Adam Smith, di dalam teori ini terdapat tiga faktor penentu proses produksi/pertumbuhan, yaitu SDA, SDM, dan barang modal.
- Teori Pertubuhan David Ricardo, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah. Menurut David Ricardo pertanian adalah sektor utama sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
- Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus, menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan Negara, yakni jika PNB potensialnya meningkat. Sekotor yang paling dominan adalah sektor industri dan pertanian. Jika output di kedua sektor itu di tingkatkan, maka PNB potensialnya akan bisa di tingkatkan. Menurut Thomas Robert Malthus ada dua faktor yang sangat menentukan pertumbuhan yaitu faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi ; dan juga faktor nonekonomis seperti keamanan atas kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin pekerja yang tinggi. tetapi, diantara faktor tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor akumulasi modal.
- Teori Marx, membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian yaitu: 1. perekonomian komunal priminif 2. perekonomian perbudakan 3. perekonomian feodal 4. perekonomian kapitalis 5. perekonomian sosialis.
b. Teori
Neo-Keynes
Model pertumbuhan yang di dalam
kelompok teori Neo-Keynes adalah model daro Harrod dan Domar yang mencoba
memeperlus teori keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam
perspektif jangaka panjang dengan menlihat pengaruh dari investasi, baik pada
AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang pada akhirnya akan
meningkatkan partumbuhan ekonomi.
c. Teori
Neo-Klasik
Pemikiran dari teori ini didasarkan pada
kritik atas kelemahan-kelemahan atau penyempurnaan terhadap pandangan/asumsi
dari teori klasik. Beberapa model teori ini adalah sebagai berikut yaitu:
- Model Pertumbuhan A.Lewis
- MOdel Petumbuhan Paul A.Baran
- Teori Ketergantungan Neokolonial
- Model Pertumbuhan WW.Rostow
d.
Teori Modern
Dari teori-teori yang di bahas dia atas kurang dapat
menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang sejak tahun 1950-an di banyak negara di
dunia yang kenyataannya pertumbuhan tersebut tidak sepenuhnya hanya dodorong
olah akumulasi modal dan penambahan jumlah tenaga kerja, tetapi juga disebabkan
oleh peningkatan produktifitas dari kedua faktor tersebut.
2.1.4
Analisis
Empiris
1.
Era Orde Baru : Indonesia Calon “Macan Asia’ Baru?
Setelah melihat teori-teori di atas kita akan melihat
kondisi pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru (sebelum
krisis ekonomi 1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu
proses dalam pembanguna ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat
makro(agregat). Keberhasilan ini dapat
diukur dengan sejumlah indikator ekonomi makro. Tetapi, pada sekarang ini
pemerataan dalam konteks. Pembangunan
Ekonomi Indonesia kurang merata karena semakin banyak saja masyarakat khususnya
Indonesia yang masih kekurangan dalam faktor pendidikan, kesehatan, dan
pekerjaan.
2.
Pertumbuhan Pasca Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru berakhir ada
bulan Mei tahun 1998 saat krisis keuangan asia mencapai titik terburuknya dan
menghantam perekonomian Indonesia.Pada tahun 2008-2009 terjadi suatu krisis
ekonomi global yang berawal dari suatu krisis keuangan yang besar di AS.
Perekonomian Indonesia juga terkena imbasnya terutama lewat penurunan volume
ekspor manufaktur untuk sejumlah barang terutama meubel akibat permintaan dunia
merosot waktu itu. Namun berbeda dengan pengalaman Indonesia sewaktu krisis
keuangan asia,pada saat krisis 2008-2009, ekonomi Indonesia etap mampu
mempertahankan pertumbuhan yang positif walaupun lajunya lebih rendah dari pada
yang diharapkan saat sebelum krisis terjadi
.
2.2 PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
Pembangunan ekonomi jangka
panjang dengan pertumbuhan PDB atau PN akan membawa suatu perubahan mendasar
dalam struktur ekonomi , dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai
sector utama ke ekonomi moderen yang didominasi oleh sector-sektor nonprimer
,khususnya industri manufaktur dengan relasi positif antara pertumbuhn outpi
dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Ada kecenderungan bahwa semakin
tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan
masyaarakat per kapita, maka semakin cepat pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi
faktor-faktor penentu lain yang mendukung proses tersebut, seperti tenagan
kerja, bahan baku dan teknologi tersedia.
2.2.1
Beberapa
Teori
Ada dua teori utama yang umum
digunakan dalam penganalisis perubahan struktur ekonomi, yakni dari Arthur Lewis (teori migrasi), dan Hollis Chenery (teori transformasi
structural).
Teori Arthus Lewis pada dasarnya
membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di pedesaan dan perkotaan.
Dalam torinya, Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu Negara pada
dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu, perekonomian tradisional di pedesaan yang
di dominasi oleh sector pertanisn dan perekonomian moderen di perkotaan dengan
industri sebagai sector utama. Sedangkan
kerangka pemikiran teori Chenery pada dasarnya sama seperti Lewis.Teori Chenery
,dikenal dengan teori pattern of development.
Berdasarkan model ini , kenaikan
produksi sector industri menufaktur dinyatakan sema besarnya dengan jumlah
empat factor berikut
a.
kenaikan permintan domestic, yang memuat permintaan
langsung untuk produk manufaktur plus efek tidak langsung dari
kenaikanpermintaan domestic untuk produk sector-sektor lainnya terhadap sector
industri manufaktur
- Perluasan Ekspor (pertumbuhan dan difersifikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produk industri manufaktur
- Substitusi ompor, atau efek total dari perubahan koefisien input-output sector yang dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industri manufaktur
- Perubahan Teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien input-output di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industri menufaktur.
2.2.2
Analisis Empiris
Kalau dilihat sejak mulainya
pemerintahan Orde Baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan
struktur ekonomi Indonesia cukup pesat.Menurut pangsa pertanian dlam
pembentukan PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output
disektor tersebut relative lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan output di
sector-sektor lain.
Distribusi PDB Menurut Primer,Sekunder,dan Tersier
·
Primer :
-pertanian
-pertambangan &
penggalian
·
Sekunder : - Industri manufaktur
- Listrik, gas, & air
- Bangunan
·
Tersier : - Perdagangan,Hotel
& restoran
- Transportasi&
komunikasi
- Bank dan Keuangan
Perubahan struktur ekonomi tersebut
yang memperlemah posisi relative dari sector pertanian dan sector pertambangan
di dalam perekonomian nasional disebabkan oleh laju pertumbuhan output
rata-rata per tahun di kedua sector tersebut relative lebih lambat.
2.3 BEBERAPA ISU PENTING
Banyak
isu penting terkait dengan pertumbuahan dan pertumbuhan struktur ekonomi
nasional sejak awal orde baru hingga sekarang ini, diantaranya meliputi
sejumlah pertanyaan berikut:
1. Kenapa
indonesia sempat dijuluki “macan asia” dan bagaimana sekarang ini ?
2. Kenapa
teori pertumbuhan modern lebih relevan dibandingkan teori klasik dalam
menjelaskan pola perkembangan ekonomi dianyak negara, termasuk negara-negara
yang miskin SDA?
3. Apa
yang di maksud dengan transformasi ekonomi dan bagaimana pengalaman sejak tahun
1945?
4. Kenapa
kemajuan teknologi, peningkatan pendidikan masyakat, peningkatan pendapatan
masyarakat per kapita sering dikalikan sebagai pemicu perubahan struktur
ekonoi?
5. Dengan
semakin kecilnya sumbangan pertanian terhadap pembentukan PDB dalam proses
transformasi ekonoi, apakah kemiskinan akan bertambah di indonesia?
6. Apa
yang dimaksud dengan ekonomi modern dan ekonomi tradisional?
7. Apakah
dengan teori indonesia dapat menghindar dari krisis ekonoi regional seperti
yang terjadi pada tahun 1997-1998 atau krisis ekonomi global seperti pada tahun
2008-2009?
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda – beda
tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan
tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari penduudknya. Jika
pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi
sebaliknya jika pendapatan suatu negara itu di bawah rata – rata maka
pertumbuhna ekonominya juga rendah.
3.2 SARAN
Dengan demikian dapat kita sarankan kepada pemerintah
dengan penjelasan sebagai berikut :
Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak
stabilan sosial, politik, dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi
pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin
terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di
dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha
yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Dumairy
,1996: Perekonomian Indonesia,Penerbit Erlangga,Yogyakarta
Tambunan
tulus,2014:Perekonomian indonesia .Penerbit
Ghalia Indonesia
No comments:
Post a Comment